MAKASSAR, KATABERITA.CO – Pemerintah Kota Makassar mengadakan Rapat Koordinasi dengan tim penyelenggara telekomunikasi berbasis kabel, di Ruang Sipakelebbi, Rabu (18/9).

Rapat ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan Kementerian Kominfo (Kemkominfo), di mana Makassar menjadi salah satu dari 40 lebih kota yang akan menjadi pilot project pengembangan telekomunikasi di Indonesia.

Juga bertujuan sebagai langkah menuju revolusi infrastruktur di Kota Makassar, khususnya dalam penerapan multi utilities tunnel.
Baca Juga : Perumda Parkir Makassar Raya Hadiri RAKORSUS di Bali
Menyikapi hal itu, langkah strategis pertama yang diambil Pemkot Makassar yakni dengan mengundang para penyedia provider jaringan serta perwakilan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia dan membahas beberapa isu penting.
Pertemuan ini pun dihadiri langsung Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto didampingi Staff Ahli Mario Said bersama Plt Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Ismawaty Nur, Kadis Dinas PM-PTSP Helmy Budiman, Kadis Pertanahan Sri Sulsilawaty dan Kadis Pekerjaan Umum Zuhaelsi Zubir.
Dalam sambutannya, Wali Kota Danny Pomanto menekankan pentingnya penataan infrastruktur telekomunikasi. Ia juga menegaskan perlunya memahami dan menerapkan kebijakan yang ada.
“Kabel yang semrawut telah menyebabkan banyak masalah termasuk kecelakaan, nah kontribusi kita sangat penting untuk mengatasi masalah ini, termasuk penertiban izin dan tata ruang. Dan mendukung kota modern dan cerdas, coba lihat bagaimana multi utility tunnel di kota-kota maju.” jelasnya.
Lebih lanjut, Danny Pomanto menjelaskan rencana untuk mengimplementasikan desain utilities tunnel yang lebih efektif, terinspirasi dari model yang diobservasi di Singapura dan diterapkan di Ibu Kota Negara (IKN).
Sementara, Plt Kadis Kominfo Ismawaty Nur memamparkan urgensi transformasi digital dan pemerataan jaringan 5G di Indonesia.
Baca Juga : Danny Pomanto Resmikan GPDI Bathesda Makassar Ingatkan Jagai Anakta Lewat Pengenalan Iman
“Terkait dengan percepatan transformasi digital, sudah waktunya menata fiber optik, karena menjadi salah satu hambatan terbesar mencapai penyediaan 5G untuk seluruh Indonesia,” tuturnya.
“Kabel-kabel menggantung itu bahkan sudah menjadi permasalahan atau isu keselamatan bagi warga. Seperti yang dikatakan bapak wali kota, hal ini mesti kita selesaikan,” tutupnya.