0%
logo header
Minggu, 10 November 2024 15:29

Miliki Destinasi Wisata Terbaik Kedua di Dunia, DIA Siap Kembangkan Konsep Pariwisata Hijau di Sulsel

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad

Pembangunan pariwisata hijau terlihat dari konsep pembangunan pasangan DIA di sembilan kawasan di Sulsel. Seperti pembangunan Kawasan Sabuk Gunung Lompobattang-Bawakaraeang, Sabuk Gunung Bulusaraung, Sabuk Gunung Latimojong, dan Kawasan Sabuk Pegunungan Verbek.

MAKASSAR, KATABERITA.CO – Pasangan Nomor Urut 1 Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad memiliki konsep yang jelas dalam pengembangan pariwisata di Sulsel.

banner pdam

Hal itu disampaikan Danny Pomanto dalam Debat Kedua Pemilihan Gubernur Sulsel di Hotel Claro Makassar, Minggu (10/11).

Konsep itu diterangkan Danny Pomanto saat di tanya soal komitmen ‘DIA’ mengatasi persoalan aksesibilitas dan infrastruktur pariwisata yanh masih terbatas di Sulsel

Baca Juga : Punya Hubungan Dekat, Danny Pomanto Diundang Langsung Hadiri Perayaan Natal Klasis Makassar

Hal itu terungkap dari data SDGS Sulsel 2023, sektor pariwisata hanya berkontribusi 1,34%, padahal Sulsel memiliki Geopark Maros-Pangkep yang mendapat penghargaan UNESCO terbaik kedua di dunia.

Danny Pomanto mengungkapkan potensi yang dimiliki Sulsel sangat luar biasa. Tidak hanya diakui secara nasional tapi Internasional.

Penemuan terbaru Griffith University Australia, bahwa di Leang-Leang Karampuang ditemukan lukisan tertua di dunia setelah sebelumnya di Leang-Leang Bantimurung 49.500 tahun, tapi terbaru adalah 52.400 tahun.

Baca Juga : Danny Pomanto Sambut Hangat Kunjungan Danlantamal VI Makassar yang Baru

“Itu artinya merubah cerita peradaban semua, tapi sayangnya hal itu tidak pernah menjadi objek yang paling utama yang dijual (konsep pariwisata) oleh Sulsel” kata Danny Pomanto.

“Tungguma, Insyaallah kami punya konsep yang jelas soal pariwisata hijau. Inilah pariwisata hijau, tanpa apa-apa dengan menjual cerita peradaban seperti ini yang tidak dimiliki oleh peradaban manapun di dunia,” tambahnya.

Pembangunan pariwisata hijau, lanjut Danny Pomanto, terlihat dari konsep pembangunan pasangan DIA di sembilan kawasan di Sulsel.

Baca Juga : Hari KORPRI ke-53, Danny Pomanto Sampaikan Enam Poin Penting Arahan Presiden untuk ASN

Seperti pembangunan Kawasan Sabuk Gunung Lompobattang-Bawakaraeang, Sabuk Gunung Bulusaraung, Sabuk Gunung Latimojong, dan Kawasan Sabuk Pegunungan Verbek.

“Itulah kenapa dalam tata ruang kami, kami membuat klaster-klaster pegunungan, ini baru pegunungan Bulusaraung, belum pegunungan Latimojong, Pegunungan Verbek, Pegunungan Lompobattang dan Bawakaraeng. Banyak lagi seperti di Seko dan Rampi hal-hal unik yang bisa kita ekspos,” terangnya.

Pada kesempatan itu, ia juga menyinggung soal kontribusi pariwisata Sulsel yang hanya 1,34%. Ia meyakini itu disumbangkan oleh event Makassar Internasional Eight Festival and Forum (F8) Kota Makassar.

Baca Juga : Danny Pomanto Mampu Yakinkan Warga Seko-Rampi, DIA Unggul Telak di Seluruh TPS

“Kenapa indeksnya jelek betul. Saya yakin indeks itu disumbangkan oleh F8 Pariwisata Makassar,” tuturnya.

Danny Pomanto menilai banyak tari-tarian yang tidak hidup, banyak sanggar tidak diperhatikan dan tidak tertampung dengan baik.

“Begitu banyak budaya yang tidak bisa bangkit karena ruangnya sangat sempit, bukan persoalan uang. Ini persoalan kebijakan,” tutupnya.

Baca Juga : Danny Pomanto Mampu Yakinkan Warga Seko-Rampi, DIA Unggul Telak di Seluruh TPS

Dengan slogan Pariwisata Hijau, DIA majukan keunggulan budaya menjadi daya saing Sulsel.