MAKASSAR, KATABERITA.CO – Aktivitas anak jalanan, gelandangan dan pengemis (anjal-gepeng) kian marak di Kota Makassar. Mereka kerap ditemui di jalan-jalan protokol dan pusat perkotaan.
Dinas Sosial (Dinsos) Makassar mencatat sepanjang 2020 ada 390 anjal-gepeng yang terjaring. Jumlah itu meningkat dibandingkan 2019 lalu, yang hanya 259 orang.
“Khusus tahun ini periode Januari-September kita sudah menjaring 150 orang,” singkat Sekretaris Dinsos Makassar, Muhyiddin, Kamis (23/9).
Baca Juga : Tindaklanjuti Surat BKN, Danny Pomanto Periksa Dua Kepala OPD dan Satu Lurah Diduga Langgar Netralitas ASN
Muhyiddin menerangkan penanganan anjal-gepeng nantinya akan berbasis RT/RW. Sebabsaat ini, tempat pembinaan yang dimiliki saat ini hanya berlaku sampai tiga hari.
“Kalau sudah tiga hari dibebaskan. Kita tidak ingin begitu, makanya sekarang dipusatkan hingga RT dan RW,” ujar dia.
Baca Juga : Indira Yusuf Ismail Matangkan Persiapan Jelang Penilaian SMEP Tingkat Provinsi
Kata dia, semua anjal-gepeng akan didata berdasarkan lokasi kecamatannya. Pembinaan akan dilakukan hingga dilatih sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Terlebih Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi sudah memiliki program 5000 lorong wisata berbasis penguatan ekonomi.
“Makanya, kita asesment untuk melatih mereka. Nanti kita akan berdayakan agar tidak kembali lagi ke jalan,” ungkap Muhyiddin.