MAKASSAR. KATABERITA.CO – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin melakukan kunjungan kerja ke Jakarta guna menemui langsung kontraktor pemenang tender proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), Shanghai SUS Environment.

Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya mengevaluasi kelanjutan proyek strategis nasional senilai Rp3 triliun tersebut.
Munafri atau akrab disapa Appi menegaskan kunjungan ini penting untuk memastikan kesiapan teknis dan kepatuhan terhadap regulasi terbaru yang mengatur proyek-proyek PSEL.
Baca Juga : 2.000 Sambungan Air Bersih Gratis Makassar Segera Diluncurkan
Apalagi, koordinasi proyek ini kini tidak lagi berada di bawah Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, sehingga arah kebijakan pun membutuhkan pendekatan baru.
“Kami tidak ingin gegabah. Proyek ini skalanya besar dan berdampak luas. Karena itu, kami perlu mendengar langsung rencana mereka, termasuk kesiapan menghadapi regulasi baru,” ujar Appi.
Shanghai SUS Environment sendiri dikenal sebagai perusahaan berbasis di Tiongkok yang memiliki rekam jejak dalam konversi limbah menjadi energi.
Baca Juga : 100 Hari Mulia: Fondasi Kota Baru Dimulai, Tujuh Program Unggulan Bergerak Serentak
Namun Appi menilai, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar perlu memastikan bahwa pelaksanaan proyek ini benar-benar sesuai kebutuhan kota dan berkelanjutan.
“Dalam waktu dekat, kami akan undang konsorsium untuk presentasi. Kita butuh penjelasan teknis secara utuh sebelum memutuskan, apakah proyek PSEL IMI akan lanjut atau tidak,” tambahnya.
Di tengah darurat sampah yang dihadapi Makassar, Appi menyebut PSEL sebagai solusi ideal dalam jangka panjang.
Baca Juga : Wali Kota Munafri dan PLN Sepakat Percepat Elektrifikasi Kepulauan Makassar
Proyek ini dirancang untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi sumber energi terbarukan, yang dapat mengurangi ketergantungan terhadap metode konvensional seperti TPA.
Namun sambil menunggu kepastian proyek PSEL, Pemkot Makassar juga tengah mengkaji opsi pengadaan insinerator sebagai solusi jangka pendek.
“Insinerator bisa jadi alternatif, tapi harus yang ramah lingkungan. Kita tidak ingin sekadar mengurangi volume sampah, tapi juga menjaga kualitas udara dan kesehatan warga,” jelasnya.
Baca Juga : Makassar dan HMI Sepakat Perkuat Sinergi untuk Kepemudaan dan Ekonomi Anak Muda
Appi memastikan kebijakan pengelolaan sampah di Kota Makassar akan dilakukan secara selektif dan bertahap.
Tujuannya, agar memberikan dampak jangka panjang yang nyata bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat. (Jie_e)