0%
logo header
iklan dprd makassar 2025
Rabu, 07 Mei 2025 08:32

Pengangguran Sulsel Naik, Pekerja Formal Turun: Disnaker Genjot Pelatihan dan Job Fair Terpadu

Pengangguran Sulsel Naik, Pekerja Formal Turun: Disnaker Genjot Pelatihan dan Job Fair Terpadu

Disnaker Sulsel Genjot Pelatihan dan Job Fair Terpadu

Views : 4

MAKASSAR, KATABERITA.CO — Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Selatan kembali mengalami kenaikan.

banner pdam

Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, per Februari 2025, TPT Sulsel mencapai 4,96 persen naik tipis 0,06 persen poin dibandingkan tahun sebelumnya. Ironisnya, lonjakan ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah angkatan kerja yang kini menembus 4,82 juta orang.

Kondisi ini makin kompleks karena struktur ketenagakerjaan Sulsel masih didominasi sektor informal. Proporsi pekerja formal justru mengalami penurunan signifikan menjadi hanya 37,37 persen, turun 3,57 persen poin dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga : Sulsel Perkuat Sinergi Lintas Sektor, Targetkan Pengentasan Kemiskinan

Sementara itu, pekerja paruh waktu meningkat tajam sebesar 5,08 persen poin, menandakan ketidakstabilan dan kerentanan lapangan kerja.

Menanggapi data tersebut, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel, Jayadi Nas, menyatakan bahwa pemerintah tidak tinggal diam.

Ia menyebut pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah konkret untuk menekan angka pengangguran, dimulai dengan kolaborasi bersama perguruan tinggi.

Baca Juga : Gubernur Andi Sudirman Paparkan Strategi Antikorupsi Sulsel di Hadapan KPK

“Insyaallah dalam waktu dekat kami akan bertemu dengan career center dari setiap kampus untuk menyelaraskan kebutuhan industri dengan lulusan mereka,” ujar Jayadi, Rabu (7/5/2025).

Jayadi juga mengungkapkan bahwa sebagian pengangguran disebabkan oleh Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat digitalisasi, penurunan produksi, hingga restrukturisasi perusahaan. Namun, penyebab yang lebih mendasar menurutnya adalah ketimpangan antara kompetensi tenaga kerja dan kebutuhan riil industri.

“Banyak tenaga kerja tidak sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan. Maka, kami ubah pendekatan: kami tanya perusahaan dulu, apa kompetensinya, lalu kami latih sesuai itu,” jelasnya.

Baca Juga : Pemkot Makassar Tegaskan Tak Ada PHK Honorer, Penataan Sesuai Regulasi Nasional

Sebagai solusi jangka pendek, Disnakertrans menyiapkan job fair pasca-kelulusan untuk menjembatani lulusan baru dengan perusahaan. Tak hanya itu, peluang kerja lintas daerah, termasuk di kawasan industri Indonesia Timur, juga tengah dijajaki.

Dalam upaya lebih serius, Disnakertrans menggandeng Balai Besar Vokasi untuk menggelar pelatihan berbasis permintaan pasar. Jayadi menargetkan pelatihan tersebut langsung mengantarkan peserta ke dunia kerja.

“Targetnya, pelatihan selesai hari itu, perusahaan juga langsung rekrut. Kami ingin outcome-nya jelas, tidak berhenti di sertifikat saja,” pungkasnya. (Jie_e)