MAKASSAR, KATABERITA.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan Kota Makassar dan sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan dilanda cuaca ekstrem hingga 23 Februari.
Menanggapi prakiraan BMKG, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap di rumah saja. Hindari bepergian untuk keperluan yang dianggap tidak mendesak.
Danny mengaku cukup khawatir dengan kondisi angin kencang. Kondisi itu mengakibatkan pohon tumbang, apalagi pohon yang usianya sudah cukup berumur dan rawan menimpa pengendara yang melintas.
Baca Juga : BPBD Makassar Imbau Masyarakat Waspada Angin Kencang di Malam Hari
“Kalau hujan saya tidak terlalu khawatir, angin kencang yang saya khawatirkan sehingga saya berharap kalau hujan di rumah saja,” imbau Danny, Selasa (22/2).
Kata Danny, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mulai berganti pohon. Pihaknya mulai meminimalisir pohon trembesi dan pohon mahoni yang rawan tumbang.
“Sisa-sisa pohon trembesi dan mahoni yang agak rawan, tapi kalau khusus untuk ketapan kencana itu hampir tidak terlihat runtuh atau roboh,” lanjut dia.
Baca Juga : Waspada Angin Kencang di Makassar, BMKG: Potensi Terjadi Hingga 21 Maret
Begitu pula dengan kabel listrik, menurut dia, tidak sedikit pohon tumbang menyebabkan kabel listrik putus. Kabel-kabel telanjang kadang tidak terlihat kasat mata. Rawan menyengat masyarakat.
“Termasuk juga listrik, makanya saya berharap di situasi seperti ini semua harus jaga anaknya masing-masing jangan sampai dia pergi, karena ini rawan sekali. Tidak di tahu itu listrik kena angin kadang ada yang putus tapi tidak ketahuan,” tutur Danny.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar terus menyiagakan Tim Reaksi Cepat (TRC), sehingga jika ada laporan pohon tumbang personel segera bergerak.
Baca Juga : Pemkot Makassar Godok Perubahan Perwali Retribusi Sampah
“Kita selalu standby meski tidak dalam cuaca ekstrem, apalagi kalau sudah ada peringatan begini,” tegas Kepala DLH Makassar, Aryati Puspasari Abady.