MAKASSAR, KATABERITA.CO – Realisasi belanja daerah Kota Makassar kembali menjadi catatan penting Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Kepala BPKAD Makassar Dakhlan melaporkan hingga pertengahan Maret tahun ini realisasi belanja Kota Makassar masih 5%.
Sehingga ia menilai capaian ini masih terbilang rendah. Apalagi pada 2022 lalu, realisasi APBD Kota Makassar hanya 75% atau Rp3,5 triliun dari pagu Rp4,7 triliun.
Baca Juga : Triwulan II, Realisasi Belanja Kecamatan Tallo Masuk 10 Besar Kategori Tinggi
“Ini harus menjadi catatan kita semua, karena sampai hari ini per 13 Maret belanja kita masih 5%. Ini tentunya harus menjadi perhatian kita semua khususnya kepala OPD,” kata Dakhlan disela-sela pemaparan dalam Rakorsus 2023, di Hotel Four Point by Sheraton, Rabu (15/3) dini hari.
Dengan realisasi belanja daerah yang masih minim, Dakhlan khawatir serapan anggaran Pemkot Makassar di 2023 akan jauh lebih parah dibandingkan 2022 lalu.
Apalagi Kota Makassar merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan serapan anggaran paling rendah secara nasional.
Baca Juga : Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2022, Fatmawati Rusdi Paparkan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah
“Kekhawatiran kita kalau tidak digenjot lagi belanja kita maka kemungkinan tahun ini akan lebih parah dari 2022,” tukasnya.
Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi tidak menampik minimnya serapan anggaran di 2022 sehingga harus menjadi pelajaran untuk lebih baik lagi di 2023.
“Jadi serapan anggaran di 2022 cukup menjadi pelajaran buat kita semua karena banyak yang tidak maksimal,” ucap Fatmawati Rusdi.
Baca Juga : Legislator Makassar Ini Minta Walikota Evaluasi OPD Minim Serapan Anggaran, Buntut Potensi Silpa Tinggi
Dalam Rakorsus 2023 dengan tema Resiliensi dengan Metaverse, seluruh OPD memaparkan serapan anggaran di 2022 serta inovasi dan kontribusi untuk resiliensi Kota Makassar di 2023.