MAKASSAR, KATABERITA.CO – Pemkot Makassar bersama Polres Pelabuhan sepakat akan membangun pos pengamanan di daerah yang rawan terjadi perang kelompok.
Kesepakatan itu terbentuk usai pertemuan Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama dengan Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto, di Jalan Amirullah, Selasa (11/1).
Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas terkait persoalan keamanan masyarakat khususnya daerah yang rawan terjadi perang kelompok di wilayah hukum Polres Pelabuhan.
Baca Juga : Ketua KNPI Makassar Imbau Tiga Hal Penting
Mantan Kasat Narkoba Polrestabes Makassar itu menegaskan salah satu upaya untuk meredam terjadinya perang antar-kelompok yakni dengan mendirikan pos pengamanan di wilayah yang dinilai rawan.
“Dengan adanya pos pengamanan yang dijaga ketat oleh aparat setidaknya bisa melihat aktivitas warga untuk meredam adanya bentrokan seperti yang biasa terjadi selama ini,” tegas AKBP Yudi Frianto.
Posko pengamanan rencananya akan ditempatkan pada titik-titik strategis. Seperti di wilayah Barukang Kecamatan Ujung Tanah dan Tallo. Selain menjadi pos pengamanan, juga akan berfungsi sebagai tempat pengaduan masyarakat.
Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sepakat dengan upaya yang dilakukan Polres Pelabuhan untuk meredam terjadinya perang kelompok di Kota Makassar.
Sebab dengan adanya pos pengamanan tersebut, Polres Pelabuhan bisa mengambil langkah tegas jika tetiba ada indikasi terjadi perang kelompok di wilayah tersebut
Bahkan untuk memastikan kondisi wilayah masing-masing, Pemkot Makassar berencana mengadakan CCTV di empat wilayah yang kerap terjadi perang kelompok di Kecamatan Ujung Tanah.
Baca Juga : Dispora Bangun 32 Titik Sport Center Mini di Daerah Rawan Konflik
Empat wilayah yang dimaksud yakni Kelurahan Cambayya, Gusung, Pattingalloang, dan Camba Berua. Selain memasang CCTV, Pemkot Makassar juga akan memasang lampu lorong.
Termasuk membuat kegiatan-kegiatan positif untuk pemuda yang kerap terlibat perang kelompok. Sebab menurut Danny, mereka yang terlibat perang kelompok bisa jadi memiliki kemampuan yang tidak bisa disalurkan.
“Jadi bersama perangkat pemerintah setempat, saya akan coba buatkan kegiatan biar mereka bisa aktif secara positif,” papar Danny.