0%
logo header
Minggu, 29 Agustus 2021 20:30

Dialog Kebangsaan, Akademisi Bahas Berbagai Persoalan di Papua

Dialog Wawasan Kebangsaan dengan tema 'Papua Adalah Indonesia dan Indonesia Adalah Papua', di Cafe Upnormal Makassar, Minggu (29/8)
Dialog Wawasan Kebangsaan dengan tema 'Papua Adalah Indonesia dan Indonesia Adalah Papua', di Cafe Upnormal Makassar, Minggu (29/8)

Dosen Universitas Bosowa Abdul Haris Hamid dan akademisi UMI La Ode Husen hadir sebagai pembicara dalam dialog wawasan kebangsaan dengan tema 'Papua Adalah Indonesia dan Indonesia Adalah Papua'. Kegiatan yang diikuti mahasiswa asal Papua di Kota Makassar ini membahas terkait berbagai persoalan di Papua.

MAKASSAR, KATABERITA.CO – Akademisi dari dua universitas di Kota Makassar hadir sebagai pembicara dalam dialog wawasan kebangsaan yang mengangkat tema ‘Papua Adalah Indonesia, Indonesia Adalah Papua’, Minggu (29/8).

banner pdam

Keduanya yakni Dosen Universitas Bosowa, Abdul Haris Hamid dan akademisi UMI, La Ode Husen. Sedangkan yang menjadi peserta mahasiswa mahasiswa asal Papua.

Akademisi UMI Laode Rusli menyebutkan bahwa ada sejumlah persoalan di Papua masih belum terselesaikan. Terlebih masalah keberagaman.

Baca Juga : Gelar Dialog Kebangsaan, Dua Narasumber Ini Bahas Tujuan Moderasi Beragama

“Jangan kita hindari orang Papua, kalau ketemu mari kita berdiskusi. Kita satu bangsa. Jadi juga memberikan penguatan. Tidak boleh karena kita berbeda kulit namun kemudian karena itu sensitif,” kata Laode.

Begitu juga dengan masyakarat Papua, khususnya para pemuda yang belum bisa memanfaatkan potensinya. Selama ini, dia menilai bahwa budaya masyakarat Papua perlu diubah.

Mereka, kata Laode, harus mengembangkan potensi yang dimiliki untuk memajukan tanah Cendrawasih.

Baca Juga : Gelar Dialog Kebangsaan, Dua Narasumber Ini Bahas Tujuan Moderasi Beragama

“Ada dua hal yang harus diubah. Pertama mindset harus diubah pikirannya bisa maju kalau kita mau. Kedua adalah budaya Papua. Mau uang tapi tidak mau bekerja,” papar dia.

Dosen Universitas Bososwa, Abdul Haris Hamid juga menilai bahwa pemerintah harus pro aktif dalam menyikapi persoalan yang ada di Papua. Salah satunya dengan memerhatikan kesejahteraan mereka.

“Yang diperlukan sekarang bagaimana pemerintah melaksanakan fungsinya untuk memberikan kesejahteraan kepada masyakarat Papua, itu satu problem,” ucap Abdul Haris.

Baca Juga : Gelar Dialog Kebangsaan, Dua Narasumber Ini Bahas Tujuan Moderasi Beragama

Di samping itu, lanjut dia, pertahanan dan keamanan yang menjadi gejolak selama ini perlu diselesaikan dengan baik. Pemerintah melalui upaya pendekatan hukum diharapkan bisa mencairkan suasana di Papua.

“Kalau pendekatan hukum itu harus kepolisian terdepan dan harus terintegrasi dengan polisi dan TNI. Juga diperlukan langkah sinergitas dalam persoalan kemananan. Supaya tidak ada pelanggaran HAM. Kalau kita rebut hatinya justru lembut,” jelas dia.

Sedangkn, Vinansius J Owarpits salah satu mahasiswa asal Papua yang menjadi peserta ikut mengapresiasi kegiatan tersebut. Hanya saja menurut dia, kegiatan-kegiatan seperti ini mesti digelar secara intens.

Baca Juga : Gelar Dialog Kebangsaan, Dua Narasumber Ini Bahas Tujuan Moderasi Beragama

“Papua itu kan besar. Alangkah baiknya kedepan itu bisa melibatkan seluruh mahasiswa Papua yang ada di Makassar,” harap Vinansius.