0%
logo header
banner dprd makassar
Jumat, 08 September 2023 11:18

Danny Pomanto-Adnan Purichta Kompak Hadiri Pengukuhan Profesor Kehormatan Pius Lustrilanang di Unsoed

Danny Pomanto-Adnan Purichta Kompak Hadiri Pengukuhan Profesor Kehormatan Pius Lustrilanang di Unsoed

Anggota BPK RI Pius Lustrilanang dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

PURWOKERTO, KATABERITA.CO – Anggota BPK RI Pius Lustrilanang dikukuhkan sebagai Profesor Kehormatan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed).

Pius Lustrilanang dikukuhkan Rektor Unsoed Prof Akhmad Sodiq sebagai Profesor Kehormatan dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemerintahan Daerah.

Pengukuhan Pius berlangsung dalam Sidang Terbuka Senat yang digelar di Auditorium Graha Widyatama Prof Rubijanto Misman Unsoed, Purwokerto, Jawa Tengah, Jumat (8/9).

Baca Juga : Danny Pomanto Jadi Pembicara di WCS Mayor Forum 2023, Paparkan Strategi Makassar Perkuat Ketahanan Iklim Berkelanjutan

Selain dihadiri Ketua BPK RI Isma Yatun, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadim Makarim, dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Turut hadir pula Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan.

Danny Pomanto mengucapkan selamat atas gelar baru Pius Lustrilanang sebagai Profesor Kehormatan dalam Bidang Ilmu Manajemen Pemerintahan Daerah di Unsoed.

Baca Juga : Danny Pomanto Buka Liga Anak Lorong, Cari Atlet Sepak Bola Muda Berbakat

“Selamat kepada Prof Pius Lustrilanang atas gelar barunya. Semoga bermanfaat bagi masyarakat, khususnya Unsoed,” kata Danny Pomanto.

Ia pun berharap gelar Profesor Kehormatan baru yang disandang Pius Lustrilanang ke depan dapat memberikan manfaat bagi pemerintah daerah.

Apalagi saat pengukuhan, Profesor Pius Lustrilanang menyampaikan orasi ilmiah yang berjudul Delapan Dimensi Resiliensi Pemerintah Daerah.

Baca Juga : Danny Pomanto Temui Dubes Indonesia untuk Jepang Paparkan Potensi Investasi Kota Makassar

Di mana itu menjelaskan pentingnya pemerintah daerah dalam mengukur resiliensi.

Penelitian tersebut memuat delapan dimensi ketahanan, yakni praktik manajemen risiko, kemampuan kepemimpinan, kemampuan teknologi informasi, kemampuan manajemen aliansim, kemampuan merumuskan strategi, kemampuan mengembangkan produk atau layanan baru, resiliensi organisasi dan resiliensi keuangan organisasi.