MAKASSAR, KATABERITA.CO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional. Tujuannya, untuk memastikan takjil yang di jual tanpa bahan pengawet.

Bersama Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Perdagangan, Satpol PP, dan Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Dinkes memantau enam pasar tradisional.
Diantaranya, Pasar Terong, Pasar Maricaya, Pasar Daya, Pasar Mandai, Pasar Pabbaeng-baeng, dan Pasar Toddopuli, Senin (4/4).
Baca Juga : Pastikan Takjil Buka Puasa Aman, Kepala BPOM RI Sidak Sentra Jajanan di Mappanyukki-Makassar
Kepala Dinkes Makasar, Nursaidah Sirajuddin mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mengawasi bahan menu buka puasa yang beredar di pasaran.
“Hari ini sasaran kita pasar tradisional, enam pasar jadi titik kunjungan, kita bagi dua tim, masing-masing tiga pasar, ” ucap Nursaidah Sirajuddin.
Selain pasar tradisional, sidak juga akan dilakukan di sejumlah pasar modern. Rencananya, pemantauan akan dilakukan pada Selasa 5 April 2022.
Baca Juga : Makassar Raih Penghargaan Pentaloka Nasional ADINKES 2024, Implementasi Kawasan Tanpa Rokok
Kata Nursaidah, pada tahun-tahun sebelumnya banyak takjil yang ditemukan mengandung bahan berbahaya. Seperti, mengandung boraks, formalin, dan metanil yellow.
Bahan tersebut, jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup tinggi berdampak bagi kesehatan dan merusak berbagai sel tubuh.
“Tahun-tahun sebelumnya kami menemukan banyak takjil mengandung boraks dan pewarna yang tidak boleh ada dalam makanan,” beber dia.
Beruntung, hasil pengawasan hari ini, takjil-takjil yang diperiksa tidak mengandung kedua bahan berbahaya tersebut.
Rerata, pasar-pasar di Kotq Makassar mendapat pasokan dari Pasar Terong.
“Di Terong tadi aman, pasar-pasar yang ambil pasokan dari Pasar Terong itu sudah kami pastikan aman, karena kami periksa langsung di agennya,” tuturnya.
Baca Juga : Makassar Dapat Penghargaan Kota Sehat Asia Tenggara, Wujud Komitmen Danny Pomanto Terhadap Kesehatan
Kedepan, jika ada pedagang yang ditemukan menjual takjil dengan campuran bahan pengawet maka akan ditarik jualannya.
Dinkes juga meminta agar pedagang mempertahankan kualitas dagangannya, disamping juga menjaga kebersihan.