YOGYAKARTA, KATABERITA.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar meraih pengahasil Pentaloka Nasional ADINKES 2024 atas inisiatif implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya kepada Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis, dalam acara ADINKES di Hotel Sahid Raya Convention & Exhibition Center, Yogyakarta, Selasa (5/11) malam.
Dalam sambutannya, Wamendagri Bima Arya menekankan bahwa Presiden dan Wakil Presiden telah menetapkan delapan tujuan utama yang harus dicapai, di antaranya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan dan pendidikan.
Baca Juga : Pjs Wali Kota Tekankan Profesionalisme dan Integritas kepada 1.877 Pengawas TPS se-Kota Makassar
Menurutnya, keberhasilan menyongsong Indonesia Emas 2045 sangat bergantung pada SDM yang sehat.
Meski aturan atau Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok telah banyak diatur dalam berbagai peraturan daerah, namun dampaknya masih perlu ditingkatkan.
“Perda KTR menjadi komitmen pemerintah untuk pengendalian tembakau, terutama dalam mencegah perokok pemula. Untuk mencapai hal ini dibutuhkan political will dari pimpinan daerah. Jika bupati atau wali kota tidak peduli, maka upaya pengendalian tembakau akan semakin jauh dari harapan,” ujar Bima Arya.
Baca Juga : Pjs Wali Kota Makassar Hadiri Sertijab Komandan Lantamal VI
Ia juga mengingatkan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi stunting adalah kebiasaan merokok di dalam keluarga.
Pasalnya konsumsi rokok menjadi salah satu penyebab stunting oleh salah satu anggota keluarga.
Sedangkan Ketua Umum ADINKES, dr M Subuh menyampaikan bahwa acara ini dihadiri 500 peserta.
Baca Juga : Tinjau Gudang Logistik KPU, Pjs Wali Kota Makassar Pastikan Keamanan Pilkada
Menurut dr Subuh pengendalian konsumsi rokok menjadi salah satu kunci utama di dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia.
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024 dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa angka stunting di Indonesia masih berada di angka 21,5%, mengalami penurunan 0,1% jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Yang mana target pemerintah menurunkan angka stunting menjadi 14% pada akhir 2024, sehingga diperlukan upaya kolektif yang lebih kuat.
Baca Juga : Dukung Ketahanan Pangan, Pjs Wali Kota Makassar Ikuti Rapat TPID se-Sulsel
Apalagi dia mengungkapkan dalam laporan Menteri Keuangan bahwa rokok menjadi salah satu komponen pengeluaran terbesar rumah tangga setelah beras, baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan.
Hal ini menimbulkan tantangan tersendiri dalam upaya memprioritaskan pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan yang lebih bergizi.
Makanya ADINKES mengapresiasi berbagai Pemda termasuk upaya Kota Makassar dalam implementasi KTR dan menyediakan layanan Upaya Berhenti Merokok (UBM) untuk masyarakat.
Baca Juga : Dukung Ketahanan Pangan, Pjs Wali Kota Makassar Ikuti Rapat TPID se-Sulsel
Sebanyak 29 kabupaten dan kota se-Indonesia, termasuk Kota Makassar, menerima penghargaan ini sebagai bentuk dukungan terhadap komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat implementasi KTR dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Acara dihadiri pula Kadinkes Makassar, dr. Nursaidah Sirajuddin, serta kepala dinas kesehatan dan tim puskesmas dari seluruh Indonesia.