MAKASSAR, KATABERITA.CO – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto resmi melantik 15 camat di Anjungan City Of Makassar, Kota Makassar, Jumat (27/8). Mereka yang dilantik merupakan eks camat yang bertugas sebagai ‘Master Covid’.

Mereka adalah Mahyuddin Camat Biringkanayya, Arman Camat Bontoala, Alamsyah Sahabuddin Camat Makassar, Andi Fadli Camat Manggala, Edward Supriawan Camat Mamajang, Fahyuddin Yusuf Camat Tamalate, Benyamin Turupadang Camat Wajo.

Aulia Arsyad Camat Tallo, Juliaman Camat Mariso, Andi Pangeran Nur Akbar Camat Pankkukang, Syahruddin Camat Rappocini, Muhammad Reza Camat Tamalanrea, Andi Pattiware Camat Ujung Pandang, Ibrahim Haidar Camat Ujung Tanah, dan Akbar Yusuf Camat Kepulauan Sangkarrang.
Baca Juga : Komitmen Wujudkan Program Dekarbonisasi di Makassar, Danny Pomanto Kunjungi Nippon Koei Jepang
Ke-15 camat yang dilantik merupakan pejabat yang ikut didemosi pada Juli 2019 lalu. Pejabat yang dilantik selama periode yang 4 Juni 2018 hingga 8 Mei 2019 dibatalkan.
Ditjen OTDA Kementrian Dalam Negeri mengeluarkan surat Nomor 019.3/3692/OTDA tanggal 12 Juli 2019 dan Surat Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara Nomor B-2237/KASN/7/2019 tanggal 10 Juli 2019 perihal Rekomendasi Penataan Pejabat/ Jabatan ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Makassar
Rekomendasi itu menginstruksikan Penjabat (Pj) Walikota yang saat itu dijabat Iqbal Suhaeb agar segera mengembalikan sekitar 1.228 pejabat struktural di lingkungan Pemkot Makassar berdasarkan 40 SK Walikota dan diminta untuk melakukan evaluasi dan penataan kembali terhadap pejabat yang dilantik selama periode tersebut.
“Camat lama inikan sempat didemosi dengan alasan tidak jelas, kedua saya melihat apa yang menjadi program dan harus jalan di kecamatan itu tidak maksimal makanya saya melantik camat yang sudah pernah membuktikan kinerjanya. Kita dapat LPPD terbaik,” kata Danny.
Sementara camat yang diganti, lanjut Danny diistirahatkan terlebih dulu. Dia ingin melihat kinerja camat yang diganti sebelum resetting pejabat Pemkot Makassar dituntaskan. Targetnya, September 2021.
“Kita istirahatkan dulu sambil kita lihat kinerjanya, karena semua ini masih cair. Ada 24 jabatan yang lowong nanti setelah lelang jabatan, sehingga semua masih bisa dapat kesempatan,” ujar dia.
Diketahui, sebagian besar dari mereka juga sempat mendapatkan sanksi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) karena terlibat politik praktis pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2018 lalu.
Video yang menunjukkan dukungan kepada salah satu pasangan calon presiden bersama mantan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertanian beredar luar di media sosial.