MAKASSAR, KATABERITA.CO – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengaku kecewa saat melakukan inspeksi mendadak atau sidak di Kantor Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Makassar, Jalan Urip Sumohardjo, Senin (4/10).
Pasalnya sebagai institusi yang mengurusi soal pendapatan, Kantor Bapenda Makassar terlihat sangat kumuh dan tidak terawat. Penataan ruangan kerja tidak teratur. Bahkan tidak sedikit berkas yang berserakan.
Kondisi ini yang menurut dia, menjadi penyebab minimnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar. Bahkan realisasi PAD Kota Makassar pada 2020 lalu hanya Rp1,07 trilun, mengalami penurunan dibandingkan 2019 lalu yang mencapai Rp1,30 triliun.
Baca Juga : Pj Sekda Terima Audiensi PKA Angkatan XII dan XIII, Bahas Proyek Inovasi Aksi Perubahan
“Ini gambaran bahwa apa yang menjadi tanggung jawab Plt Bapenda Makassar (Firman Pagarra) cukup berat,” singkat Danny.
Karena itu, dia berjanji akan mempercepat resetting di tubuh Bapenda Makassar. Sebab menurut dia penataan ruangan yang semrawut mengekspresikan cara kerja, sehingga dia tidak ingin target PAD Rp2 triliun tidak teralisasi.
“Ruangannya saja itu mengekspresikan cara kerja. Ruang membentuk perilaku, dan perilaku membentuk ruang. Kita lihat di sini sangat tidak nyaman, sehingga perlu dibenahi total. Saya akan percepat resetting, terkhusus untuk wilayah pendapatan,” tegas dia.
Sementara, Plt Kepala Bapenda Makassar, Firman Pagarra tidak menampik kondisi sarana dan prasarana di Kantor Bapenda Makassar sangat tidak memadai. Hal itu pula yang memicu minimnya capaian pendapatan.
“Kami mendapat banyak arahan. Jadi sembari menaikkan pendataan, kami juga diminta melakukan penataan fisik ruangan, karena beberapa kondisi sarana dan prasarana tidak begitu bagus,” papar dia.