MAKASSAR, KATABERITA.CO – Anggota DPRD Kota Makassar, Ari Ashari Ilham menyebut keberadaan pemuda dalam suatu daerah sangat penting. Sebab, kemajuan sebuah kota bisa dilihat dari kualitas pemudanya.

Hal itu Ari Ashari Ilham sampaikan saat menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) nomor 6 tahun 2019 tengang Kepemudaan. Agenda temu konstituen ini dihelat di Hotel Almadera, Rabu (19/3).
“Perda hari ini kita bahas kepemudaan karena kota yang maju yang anak mudanya berkualitas. Bagaimana mungkin maju dan berkembang daerah kalau anak mudanya tidak berkualitas,” ujar Ari Ashari Ilham, dalam sambutannya.
Baca Juga : DPRD Kota Makassar Kawal Penuh Proyek Stadion Untia, Tekankan Akses dan Multicabor
Legislator dari Fraksi Nasdem Makassar ini meminta kepada pemuda di Kota Makassar untuk aktif berperan ditengah masyarakat, minimal bisa menunjukkan potensi dirinya.
“Masih banyak anak muda yang tidak memanfaatkan masa mudanya ke hal-hal yang positif dan bermanfaat, makanya kita terus mendorong itu,” ujarnya.
Sehingga, kata Ari, melalui perda ini banyak mengatur apa saja hak dan kewajiban bagi pemuda dalam mengembangkan potensinya untuk mewujudkan cita-cita kedepan.
Baca Juga : Pemkot Alokasikan Rp18 Miliar untuk Seragam Sekolah Gratis, Muchlis Misbah: Tahun Ini Sudah Terealisasi
“Kalau sekarang eranya teknologi maka manfaatkanlah kesempatan itu, karena ada banyak hal-hal yang bisa diserap maupun menjadi bekal pemuda kedepan,” terangnya.
Ketua Komisi D DPRD Makassar ini menambahkan, dirinya berharap peserta Sosialisasi Perda Kota Makassar mengenai kepemudaan ini bisa dipahami sehingga regulasi ini bisa tersebar di masing-masing lingkungan tempat tinggal para peserta.
“Saya berharap, peserta tadi juga menjadi penyambung lidah pemerintah kota mengenai aturan atau perda kepemudaan ini,” ungkapnya.
Baca Juga : Silaturahmi Momen Lebaran, Cicu Terima Kunjungan PGI Sulselbar
Terpisah, Narasumber Kegiatan Abd Latif Hasan menyampaikan pemuda dalam pembangunan sebagai pendobrak generasi. Sehingga, pemerintah berkewajiban memberikan ruang dalam rangka mengembangkan potensi mereka.

Narasumber Kegiatan Perda Kepemudaan Abd Latif Hasan
“Menyelamatkan anak muda hari ini berarti kita menyelamatkan umat manusia di masa depan,” kata Latif–sapaan akrabnya.
Baca Juga : Gelar Pengawasan APBD, Fatma Wahyuddin Gandeng RSKD Gigi Temu Konstituen di Tamalate
Lebih jauh, kata Latif, anak muda sebagai penerus peradaban manusia. Ada tiga poin mengenai kepemudaan. Mulai pemuda sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna. Itu, biasa disebut agent of change.
“Pada masa sumpa pemuda 1908, itu karena anak muda. Begitu juga pada momen 1945 dan 1998 sampai pada tahun 2000-an. Amanat perda, perhatian pemerintah yakni memantapkan nilai moral dan spiritulitas,” tukasnya.
Sementara, Narasumber Kegiatan Kedua, Ricky Karumpa mengatakan pemerintah kota melalui Dinas Pemuda dan Olahraga telah melakukan pengembangan pemuda setahun terakhir. Berkat dukungan DPRD Makassar, kegiatan Dispora sudah meningkat dari level daerah ke tingkat internasional. Seperti Indonesia Youth Summit.

Baca Juga : Gelar Pengawasan APBD, Fatma Wahyuddin Gandeng RSKD Gigi Temu Konstituen di Tamalate
Narasumber Kegiatan Kepemudaan Ricky Karumpa
“Jadi banyak kegiatan kita ini berhasil berkat dukungan DPRD Makassar. Agenda melibatkan pemuda Makassar, Indonesia sampai 6 negara,” kata Ricky Karumpa.
Kaitan dengan Perda Kepemudaan, sambung Ricky–sapaan akrabnya mengatakan, pemerintah kota sudah jelas fungsi dan komitmen mengenai peran kepemudaan. Termasuk, menghadirkan sarana dan prasarana pendukung.
Baca Juga : Gelar Pengawasan APBD, Fatma Wahyuddin Gandeng RSKD Gigi Temu Konstituen di Tamalate
“Kita berharap sinergitas semua pihak bisa menampung mendengar aspirasi anak muda,” jelasnya.
Ricky mengatakan, perda ini bentuk komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dalam memberikan atau mendorong pemuda bisa berbuat lebih banyak hal yang positif.
“Regulasi ini digodok bagaimana pemuda di Makassar bisa terarah, tanggung dan produktif. Kedepannya, Indonesia mendapatkan bonus demografi. Makanya perlu pembinaan agar 2045 nanti Indonesia Emas tidak sia-sia,” jelasnya.
Baca Juga : Gelar Pengawasan APBD, Fatma Wahyuddin Gandeng RSKD Gigi Temu Konstituen di Tamalate
Diketahui, jumlah pemuda di Makassar cukup banyak, sekira 392ribu dari total warga 1,8 juta. Hal ini, menjadi potensi dan bonus besar Kota Makassar.
“Tapi kadang pemuda, dalam hal mendasar jarang terlibat. Karena, mereka tidak diberi kesempatan sehingga hal ini dirubah persepsi masyarakat,” katanya.
“Saat ini, pemuda harus jadi penggerak. Minimal melakukan hal-hal kecil seperti kerja bakti. Kalau ini sampai berhasil maka masa depan Indonesia diprediksi akan cerah,” tambahnya. (*)