MAKASSAR, KATABERITA.CO – Distributor pupuk bersubsidi asal Sulawesi Selatan, CV Mulia mematikan stok pupuk bersubsidi di wilayah kerjanya sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Dalam penyalurannya, CV Mulia berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 41 tahun 2021 dan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 15 tahun 2013.

“Alhamdulillah kesiapan stok pupuk bersubsidi di wilayah kerja CV Mulia sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di fase bulan Februari,” kata Pemilik CV Mulia, Nurlia Sulaiman, Rabu (23/2).
Baca Juga : Camat Rappocini Serahkan Bantuan Dua Liter Minyak Goreng ke Masyarakat
CV Mulia mendistribusikan pupuk bersubsidi untuk petani yang ada di Kabupaten Bone, Wajo, dan Gowa. Hingga saat ini, belum ada keluhan dari para petani. Sebagai distributor, pihaknya rutin melakukan sosialisasi dan memberikan pembinaan kepada kios resminya.
Misalnya, melalui acara gathering bersama di Malino, Kabupaten Gowa pada 12 dan 13 Februari 2022. Kegiatan itu dihadiri seluruh kios binaan CV Mulia.
Di samping itu, hampir semua kios resmi CV Mulia telah memiliki armada angkutan sendiri. Mereka juga sesekali melayani permintaan pengantaran pupuk bersubsidi ke petani atau kelompok tani. Harapannya, petani dapat segera menerima dan dapat melakukan pemupukan secara tepat waktu.
Baca Juga : Kementrian Pertanian Bakal Kirim 200 Ekor Sapi Perah ke Kabupaten Gowa
Namun permintaan tersebut tentunya ada kesepatan ongkos kirim. Sebab, Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah merupakan harga dengan asumsi petani membeli secara tunai, utuh per karung, dan mengambil secara mandiri ke kios resmi.
“Tetapi kios kami secara terus menerus kita ingatkan bahwa HET wajib diikuti di tingkat Kios tanpa ada alasan apapun,” tegas Nurlia.
Selain peraturan pemerintah, dalam penyaluran pupuk bersubsidi CV Mulia juga mengacu pada Surat Perjanjian Jual Beli (SPJB). Setiap tahun pihaknya menandatangani kesepakatan jual-beli tersebut kepada semua kios-kios resminya.
Baca Juga : Kementrian Pertanian Bakal Kirim 200 Ekor Sapi Perah ke Kabupaten Gowa
Apabila terdapat pelanggaran di lapangan, maka pihaknya akan membina dan mengevaluasi. Serta tidak segan menindaklanjuti pelanggarannya sesuai ketentuan yang berlaku.
“Jadi kami distributor CV Mulia siap melaksanakan penyaluran sesuai peraturan yg berlaku dan kami patuh kepada SPJB yang sudah kita sepakati dengan segala konsekwensinya,” jelas Nurlia.
Terpisah, PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan bahwa stok pupuk bersubsidi untuk Sulawesi Selatan saat ini mencapai sebesar 102 ribu ton.
Baca Juga : Kementrian Pertanian Bakal Kirim 200 Ekor Sapi Perah ke Kabupaten Gowa
Rinciannya, pupuk urea sebesar 53 ribu ton, NPK 15 ribu ton, SP-36 3,8 ribu ton, ZA 28,9 ribu ton, dan pupuk organik sebanyak 1,7 ribu ton.
Secara teknis pupuk ini disalurkan oleh dua anak perusahaannya, yaitu PT Pupuk Kalimantan Timur dan PT Petrokimia Gresik.
Hingga pertengahan Februari 2022, Pupuk Indonesia telah menyalurkan sebesar 90 ribu ton pupuk bersubsidi, atau setara 16% dari total alokasi Sulsel sebesar 572 ribu ton.