MAKASSAR, KATABERITA.CO – Ribuan warga yang mengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing karena banjir yang merendam pemukiman mereka berangsur-angsur surut.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar per 20 Februari pukul 20.00 wita tercatat hanya tinggal 228 warga yang masih bertahan di posko pengungsian.
Pengungsi tersebar di dua kelurahan. Diantaranya, Kelurahan Manggala Kecamatan Manggala dan Kelurahan Katimbang Kecamatan Biringkanaya.
Baca Juga : 7 Ribu Pendaki Diprediksi Rayakan HUT RI di Gunung Bawakaraeng, BPBD Makassar Turunkan Tim Siaga Merah Putih
Padahal sehari sebelumnya pada 19 Februari 2023, jumlah pengungsi mencapai 1.740 orang dan ada di enam kelurahan.
Artinya, ada sekitar 1.512 orang pengungsi kembali ke rumahnya masing-masing.
“Alhamdulillah air mulai surut, dan warga sudah ada yang kembali ke rumahnya masing-masing,” singkat Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, Senin (20/2).
Baca Juga : BPBD Makassar Sukseskan ASEAN Architect Congress, Siagakan Tim Water Rescue
Hendra Hakamuddin menyebutkan saat ini titik banjir di Kota Makassar hanya tinggal enam yang tersebar di tiga kelurahan.
Yakni di Kelurahan Antang dan Tamangapa di Kecamatan Manggala, dan di Kelurahan Katimbang Kecamatan Biringkanaya.
“Kemarin di Manggala itu ada enam titik banjir atau genangan, sekarang tinggal dua. Di Biringkanaya juga begitu, kemarin ada banjir di Pacerakkang tapi sekarang sudah surut,” ujarnya.
Baca Juga : 10th World Water Forum, BPBD Makassar Ikut Gotong Royong Bersihkan Sungai Jeneberang
Camat Biringkanaya Benyamin B Turupadang mengatakan banjir di Pacerakkang sudah mulai surut. Tidak ada lagi warga yang mengungsi.
“Di Pacerakkang sudah tidak ada pengungsi, tinggal di Katimbang itu masih ad sekitar 20 orang,” singkat Benyamin.
Sedangkan Camat Manggala Anshar menyebut ada tiga titik banjir di wilayahnya. Diantaranya, Kampung Romang Tangngayya di Tamangapa, serta Jalan Bukit Batu dan Kampung Baru di Kelurahan Antang.
“Ini juga Alhamdulillah airnya sudah mulai surut. Di Kampung Romang Tangngayya itu ketinggian air hanya tinggal 1 meter, dulu 1,2 meter,” ucap Anshar.