MAKASSAR. KATABERITA.CO – Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kembali meninjau langsung lokasi rencana pembangunan stadion di kawasan Untia, Selasa (22/4/2025).

Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kejelasan batas lahan milik Pemerintah Kota serta akses keluar masuk yang menjadi penunjang utama kelancaran proyek.
“Dalam proses pembangunan nanti, ada beberapa lahan yang harus dipastikan merupakan milik Pemkot, lengkap dengan batas-batas yang jelas,” ujar Munafri.
Baca Juga : BKPRMI dan Pemkot Makassar Dorong Perda Literasi Al-Qur’an dan Kesejahteraan Guru Mengaji
Ia menyebut masih terdapat bidang tanah yang diklaim oleh Pelindo, sehingga perlu pembahasan lebih lanjut secara legal.
Selain legalitas, Munafri juga menyoroti pentingnya aksesibilitas kawasan.
“Menghubungkan akses keluar masuk di wilayah ini sangat penting agar aktivitas di stadion nanti berjalan lancar dan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi sekitar,” jelasnya.
Baca Juga : 2.000 Sambungan Air Bersih Gratis Makassar Segera Diluncurkan
Ia menegaskan komitmen pemerintah untuk mewujudkan pembangunan stadion sebagai bagian dari kawasan ekonomi baru di Untia. Munafri berharap proyek ini benar-benar terealisasi, tidak seperti rencana stadion di PIP Barombong yang hingga kini tak kunjung selesai.
“Kawasan ini sudah kami tetapkan sebagai zona pengembangan ekonomi baru. Stadion menjadi salah satu fasilitas penunjangnya. Mudah-mudahan proyek ini bisa berjalan mulus,” harapnya.
Terkait status tanah, Munafri menjelaskan bahwa sebagian besar lahan di lokasi tersebut merupakan bekas milik PIP dan Sumarecon yang telah dihibahkan ke Pemkot.
Baca Juga : 100 Hari Mulia: Fondasi Kota Baru Dimulai, Tujuh Program Unggulan Bergerak Serentak
“Setelah dihibahkan, kami ambil alih dan siapkan intervensi pembangunan. Saat ini status tanah sudah resmi milik Pemkot,” terangnya.
Peninjauan ini menjadi langkah nyata Pemkot Makassar dalam memastikan seluruh aspek hukum dan teknis terpenuhi, guna mendukung terwujudnya stadion baru yang representatif dan berdampak ekonomi di wilayah pesisir tersebut. (Jie_e)