SURABAYA, KATABERITA.CO – Pemerintah Kota Makassar tampil mencolok dalam gelaran Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 yang digelar di Surabaya.

Lewat booth interaktif dan tematik, Pemkot Makassar memamerkan kekayaan budaya, inovasi, serta program unggulan yang menjadi wajah transformasi kota di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin.
Di sisi kanan booth, pengunjung disuguhi ragam kekayaan kuliner dan budaya khas Makassar. Mulai dari kopi olahan biji kopi Toraja, jajanan tradisional, hingga kerajinan tangan UMKM lokal yang dirancang khusus untuk pameran nasional ini. Interiornya pun tak kalah menarik, menampilkan sentuhan anyaman bambu dan motif kain khas Sulawesi Selatan yang menggambarkan akar budaya masyarakat Makassar.
Baca Juga : BKPRMI dan Pemkot Makassar Dorong Perda Literasi Al-Qur’an dan Kesejahteraan Guru Mengaji
“Booth ini bukan sekadar pameran, tetapi narasi visual tentang wajah baru Kota Makassar modern tapi tetap berpijak pada warisan budaya,” ujar pengunjung Lani (28).
Tak hanya budaya, Pemkot Makassar juga memamerkan tujuh program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar yang menjadi pilar dalam mendorong kota lebih maju dan unggul. Program ini menjadi fondasi perencanaan strategis Makassar dalam menghadapi tantangan urban masa depan.
Salah satu bagian yang menyita perhatian adalah pojok edukatif yang menampilkan permainan tradisional Makassar versi digital.
Baca Juga : 2.000 Sambungan Air Bersih Gratis Makassar Segera Diluncurkan
Program ini merupakan kolaborasi Dinas Kebudayaan dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar. Tujuannya, menghidupkan kembali warisan budaya dalam kemasan teknologi yang ramah generasi muda.
Di sisi lain booth, pengunjung juga disuguhi konsep urban farming atau pertanian kota. Pameran ini menampilkan contoh pemanfaatan lahan sempit menjadi lahan produktif di kawasan perkotaan.
Urban farming diyakini memiliki efek berlapis, mulai dari peningkatan ketahanan pangan keluarga, edukasi lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Baca Juga : 100 Hari Mulia: Fondasi Kota Baru Dimulai, Tujuh Program Unggulan Bergerak Serentak
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang turut hadir dalam rangkaian forum kepala daerah APEKSI, menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah memperkuat kolaborasi antar-kota.
“APEKSI ini bukan hanya ajang seremonial, tapi ruang strategis untuk mengidentifikasi persoalan yang mirip di banyak kota, dan memperjuangkannya secara kolektif,” ujar Munafri.
Menurutnya, banyak persoalan yang dihadapi kota-kota di Indonesia, mulai dari pengelolaan sampah, tata ruang, hingga transportasi. Dengan adanya forum seperti APEKSI, aspirasi bisa dikawal lebih kuat karena disuarakan secara asosiasi, bukan per kota.
Baca Juga : Wali Kota Munafri dan PLN Sepakat Percepat Elektrifikasi Kepulauan Makassar
“Kalau diajukan satu kota, suaranya bisa sayup. Tapi kalau bersama-sama, lebih kuat. Ini penting agar pusat bisa melihat bahwa problem ini struktural dan butuh solusi lintas wilayah,” jelasnya.
Munafri juga mengapresiasi adanya sejumlah program pusat yang kini mulai membuka ruang kolaborasi dengan daerah. Namun, ia menekankan perlunya kewenangan daerah yang lebih proporsional agar solusi bisa dijalankan langsung di lapangan.
“Kita harap pemerintah pusat tidak hanya memberi instruksi, tapi juga wewenang dan dukungan anggaran yang jelas. Terutama terkait isu-isu krusial seperti sampah dan permukiman padat,” tuturnya.
Baca Juga : Wali Kota Munafri dan PLN Sepakat Percepat Elektrifikasi Kepulauan Makassar
Kehadiran Kota Makassar di APEKSI 2025 ini bukan hanya tentang eksistensi, melainkan pernyataan sikap, bahwa Makassar siap menjadi bagian penting dari ekosistem kota-kota besar Indonesia yang maju secara kolektif, berdaya saing global, dan tetap membumi dalam nilai budaya. (Jie_e)