MAKASSAR. KATABERITA.CO – Persoalan pengangguran di Kota Makassar menjadi perhatian serius Wali Kota Munafri Arifuddin.

Sebagai solusi jangka panjang, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar menggagas program Makassar Creative Hub.
Sebuah pusat kreatif berbasis pelatihan vokasi yang dirancang untuk mencetak generasi muda siap kerja.
Baca Juga : BKPRMI dan Pemkot Makassar Dorong Perda Literasi Al-Qur’an dan Kesejahteraan Guru Mengaji
Munafri atau akrab disapa Appi menyebut, ide besar ini lahir dari keresahan atas ketimpangan pasar kerja.
Di satu sisi, banyak anak muda lokal kesulitan mencari pekerjaan.
Di sisi lain, tenaga kerja dari luar kota justru dengan mudah terserap oleh industri di Kota Makassar.
Baca Juga : 2.000 Sambungan Air Bersih Gratis Makassar Segera Diluncurkan
“Masalahnya bukan di lapangan kerja, tapi di kesiapan SDM kita. Karena itu, kita siapkan Makassar Creative Hub untuk menjawab langsung tantangan itu,” tegas Munafri, Sabtu (19/4).
Program ini akan berfokus pada peningkatan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja saat ini, termasuk sektor digital, ekonomi kreatif, jasa, dan industri kekinian lainnya.
Pemerintah kota bahkan menggandeng Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Makassar untuk memperkuat pelatihan teknis bersertifikat.
Baca Juga : 100 Hari Mulia: Fondasi Kota Baru Dimulai, Tujuh Program Unggulan Bergerak Serentak
“Saya sudah minta agar MoU dengan BBPVP segera dirampungkan. Kita perlu sistem pelatihan yang terukur, berbasis standar industri, dan tersebar merata di seluruh kecamatan,” ujarnya.
Appi mengibaratkan Makassar Creative Hub seperti lembaga pelatihan TESDA di Filipina, yang terbukti mampu mengentaskan pengangguran dan menghasilkan tenaga kerja profesional yang dibutuhkan pasar global.
“TESDA jadi referensi Samsung dan perusahaan dunia lainnya. Kalau Filipina bisa, kenapa Makassar tidak?,” katanya optimistis.
Baca Juga : Wali Kota Munafri dan PLN Sepakat Percepat Elektrifikasi Kepulauan Makassar
Ia juga menyinggung keberhasilan uji coba pelatihan barista dan make-up artist saat masa kampanye lalu, yang mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Hal ini menurutnya menjadi sinyal kuat bahwa pelatihan berbasis minat dan tren kekinian jauh lebih efektif.
“Anak muda sekarang tidak cukup hanya bisa mengetik. Mereka ingin belajar coding, bikin game, jadi kreator konten. Kita fasilitasi itu lewat Makassar Creative Hub,” tambahnya.
Baca Juga : Wali Kota Munafri dan PLN Sepakat Percepat Elektrifikasi Kepulauan Makassar
Lebih dari sekadar pelatihan, Appi ingin menjadikan Makassar Creative Hub sebagai platform inklusif yang melibatkan pemerintah, lembaga pelatihan, komunitas kreatif, hingga sektor swasta.
Ia mengatakan bahwa pengangguran tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja.
“Makassar Creative Hub harus jadi milik semua. Kami akan libatkan mitra strategis dari sektor swasta agar pelatihan yang kita berikan benar-benar menjawab kebutuhan dunia kerja,” tegasnya.
Baca Juga : Wali Kota Munafri dan PLN Sepakat Percepat Elektrifikasi Kepulauan Makassar
Program ini ditargetkan mulai berjalan dalam waktu dekat dan menjadi tonggak baru pembangunan SDM di Makassar yang unggul, adaptif, dan kreatif.
Munafri meyakini, jika terlaksana dengan baik, Makassar Creative Hub bisa menjadi model nasional dalam penanggulangan pengangguran berbasis kreativitas dan inovasi. (Jie_e)