MAKASSAR, KATABERITA.CO – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Makassar Andi Bukti Djufri mengungkapkan bahwa Pilkada memiliki potensi gesekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemilihan legislatif ataupun presiden.
Hal ini disebabkan karena sifat kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang lebih bersifat lokal dan melibatkan kedekatan emosional antarpendukung.
“Pilkada sering kali lebih rawan gesekan karena melibatkan calon-calon yang dekat dengan masyarakat. Dinamika ini bisa memunculkan tensi yang lebih tinggi dibandingkan Pemilu tingkat nasional,” ujar Andi Bukti dalam sebuah forum di Makassar, Senin (9/9).
Baca Juga : Pemkot Makassar Siapkan Hibah Rp1 Miliar untuk FKUB
Untuk mengantisipasi potensi konflik selama tahapan Pilkada 2024, Kesbangpol Makassar telah menggandeng berbagai pihak, termasuk aparat keamanan, tokoh masyarakat, dan penyelenggara pemilu, guna memastikan proses demokrasi berjalan damai.
“Kami terus berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan berbagai elemen masyarakat untuk mencegah potensi konflik. Edukasi kepada masyarakat juga menjadi fokus utama agar mereka memahami pentingnya menjaga suasana damai,” tambahnya.
Andi Bukti Djufri juga menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan politik yang damai.
Baca Juga : Kesbangpol Makassar Catat Serapan Anggaran Tertinggi Hasil Monev Triwulan IV 2024
Ia mengajak semua pihak untuk mendukung pelaksanaan Pilkada secara demokratis dan menghindari provokasi yang dapat memecah belah masyarakat.
“Masyarakat juga harus menyadari bahwa perbedaan pilihan adalah hal biasa dalam demokrasi. Yang terpenting adalah menjaga persatuan dan kedamaian,” ujarnya.
Dengan upaya pencegahan dan kolaborasi lintas sektor, Kesbangpol Makassar optimis Pilkada 2024 dapat berjalan lancar tanpa gesekan yang signifikan.
