MAKASSAR, KATABERITA.CO – Sejumlah wilayah di Kecamatan Tamalanrea Kota Makassar mulai terendam banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi.

Camat Tamalanrea, Muhammad Rheza menyebut ada enam kelurahan yang terendam banjir hingga pukul 19.00 Wita, Minggu (5/12).
Diantaranya, Kelurahan Tamalanrea Indah yaitu BTN Hamsy, BTN Antara, dan BTN Asal Mula. BTP Blok AA di Kelurahan Buntusu.
Baca Juga : Aksi Heroik Danny Pomanto Turun Langsung ke Kanal Bersihkan Sampah, Antisipasi Banjir di Musim Penghujan
Selanjutnya, Biring Romang Baru dan Biring Romang Belakang di Kelurahan Kapasa. Kampung Batu Doang Kelurahan Kapasa Raya.
Kampung Mula Baru, Jalan Lantebung Kampung Mattoanging, dan Gudang 30 di Kelurahan Bira.
Serta, Kampung Tamalalang dan Kampung Bontoa Timur di Kelurahan Parangloe.
Baca Juga : Antisipasi Banjir, Satgas Drainase Dinas PU Keruk Sedimen Hingga Bersihkan Eceng Gondong di Kanal Buloa
“Ketinggian air rata-rata setinggi betis orang dewasa. Kecuali Tamalalang dan Mula sudah sampai pinggang orang dewasa di beberapa titik,” kata Muhammad Rheza.
Meski air sudah cukup tinggi, namun warga masih memilih bertahan di rumah masing-masing. Belum ada yang mengungsi.
“Tapi untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kita sudah siapkan masjid sebagai posko pengungsian,” ujar dia.
Baca Juga : Pakandatto Apresiasi Kinerja Dinas PU, Respon Cepat Keluhan Warga
Sementara, Wali Kota Makassar, Muh Ramdhan Pomanto meminta pemerintah kecamatan untuk melaporkan kondisi di wilayahnya masing-masing setiap satu jam.
“Pemantauan setiap satu jam, karena kondisi sekarang pasang tertinggi,” ujar dia.
Sebelumnya, Danny mengeluarkan perintah siaga bencana kepada seluruh OPD, camat, dan lurah, untuk mengantisipasi dampak akibat cuaca buruk.
Baca Juga : Antisipasi Genangan, Dinas PU Makassar Turunkan Satgas Keruk Saluran Drainase di Andi Djemma
Danny juga meminta pemerintah setempat untuk melaksanakan prosedur siaga bencana dengan mengaktifkan semua recover center sebagai posko siaga bencana di semua kelurahan.
Termasuk mengintruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengaktifkan warroom khusus bencana untuk memonitoring 153 kelurahan di 15 kecamatan.