MAKASSAR, KATABERITA.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Makassar kembali mengeluarkan peringatan dini waspada kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan curah hujan tinggi pada dasarian I Maret 2023.
Berdasarkan surat nomor B/ME.02.04/071/KBB4/III/2023 yang ditandatangani Kepala BMKG Wilayah IV Makassar Irwan Slamet, peringatan dini ini ditujukan kepada delapan gubernur.
Yakni, Gubernur Gorontalo, Gubernur Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Gubernur Maluku, dan Maluku Utara.
Baca Juga : Danny Pomanto Temui Dubes Indonesia untuk Jepang Paparkan Potensi Investasi Kota Makassar
Peringatan dini ini dikeluarkan tertanggal 3 Maret 2023.
Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa potensi curah hujan tinggi berdasarkan prediksi peluang curah hujan (1-10 Maret) terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi di beberapa kabupaten/kota dengan status waspada, siaga, dan awas.
Khusus di Sulawesi Selatan, status waspada cuaca buruk ditujukan untuk Kabupaten Jeneponto dan Bone. Sedangkan status siaga yakni Takalar, Gowa, dan Barru.
Baca Juga : Danny Pomanto Bakar Semangat Kontingen Kejurda Futsal Sulsel 2023
“Status awas, Makassar, Maros, dan Pangkep,” sebut Irwan Slamet dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan prakiraan berbasis dampak pada 1-3 Maret potensi dampak hujan lebat dengan status waspada di sebagain Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Maluku.
Serta status siaga di sebagian wilayah di Sulawesi Selatan.
Sementara untuk skala waktu sepekan ke depan hingga 8 Maret 2023, potensi hujan lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Maluku.
“Potensi curah hujan tinggi dapat menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir bandang, banjir dan genangan pada dataran rendah di kawasan permukiman maupun lahan pertanian/perkebunan, serta berpotensi menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian/perkebunan,” tambahnya.
Untuk itu sehubungan dengan adanya informasi dapat dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan dampak mitigasi.
