MAKASSAR, KATABERITA.CO — Dinas Kebudayaan Kota Makassar menyajikan sebuah film dokumenter dengan judul “Sepenggal kisah Longwis” yang tayang untuk pertama kalinya di Longwis RM terapung sungai Tello, Rabu, (28/9/2023).
Film ini menceritakan tentang bagaimana program lorong wisata mampu merubah kondisi ekonomi, sosial dan seni budaya masyarakat yang tinggal di lorong.
Baca Juga : Singapura Tampilkan Keberagaman Budayanya Lewat Modern Dance di F8 Makassar
Film ini kemudian mengeksplorasi 3 lokasi kisah sukses program yang digagas oleh walikota Makassar Danny Pomanto, yaitu lorong wisata sydney kelurahan Tello Baru, Lorong wisata Kyoto kelurahan Parang tambung, serta lorong wisata Nahe.
“Jadi kita ceritakan di sini kisah para pemuda yang awalnya hanya melakukan aktivitas negatif seperti mabuk mabukan dan tawuran, namun dengan adanya sosok figur tokoh masyarakat bernama bapak Ibrahim yang mampu memberdayakan para pemuda tersebut dengan menginisiasi terbentuknya restoran terapung sungai Tello,” ucap Kepala Dinas Kebudayaan, Andi Herfida Attas.
Ia pun menyampaikan apresiasi luar biasanya terhadap film yang diputar, serta aktifitas pemutaran film yang menurutnya juga sangat luar biasa. Karena untuk pertama kalinya ada pemutaran film dilakukan di atas sungai Tello.
Baca Juga : Belajar Bersama Maestro, Tanamkan Budaya ke Generasi Penerus
“Saya mengapresiasi antusias warga dalam kegiatan pemutaran film ini, serta kehadiran beberapa filmmaker juga turut membuat suasana malam itu menjadi luar biasa,” sebutnya.