0%
logo header
Senin, 17 Oktober 2022 15:56

UMKM Kelurahan Bontoala Terbantu dengan Adanya Lorong Wisata Lerida

UMKM Kelurahan Bontoala Terbantu dengan Adanya Lorong Wisata Lerida

Longwis Lerida di Jalan Andalas Lorong 126, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Bontoala rupanya sangat memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat terkhusus bagi para pelaku UMKM.

MAKASSAR, KATABERITA.CO — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar memiliki program prioritas dalam membangkitkan ekonomi warga pasca Covid-19 melanda. Salah satunya yakni Lorong Wisata (Longwis).

Longwis Lerida di Jalan Andalas Lorong 126, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Bontoala rupanya sangat memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat terkhusus bagi para pelaku UMKM.

Di Longwis Lerida, ada sebanyak lima UMKM yang diberdayakan dan kini mulai tumbuh positif. Kelima UMKM tersebut yakni Keripik Pisang, Gorengan (Jalangkote dan Lumpia), Roti, Frozen Food serta Peyek.

Salah satu pelaku UMKM yang sehari-hari menjual peyek, Paiyo mengaku terbantu dengan adanya Longwis Lerida. Sebab, pendapatan dari usahanya itu bisa sedikit meningkat dari sebelumnya.

“Sebelum ada Longwis, sehari itu biasa laku 75 bungkus (peyek) setelah ada longwis ada sekitar 90 hingga 100 bungkus (peyek) yang laku,” ucap Paiyo.

Pria asal Solo, Jawa Tengah ini mengungkapkan, satu bungkus peyeknya ia jual dengan harga Rp5.000. Namun harga itu kata Paiyo baru ia naikkan pasca naiknya juga harga BBM. Sebelumnya untuk satu bungkus peyek ia jual Rp3.500.

“Per bungkus Rp5.000, dulu sebelum Covid-19 dan harga BBM naik masih dijual Rp3.500 per bungkus. Cuman karena harga BBM naik jadi kita sesuaikan juga harganya,” ujarnya.

Salah satu keuntungan adanya Longwis ini kata, Pria 54 tahun ini yaitu produk peyeknya diberi lebel pada kemasannya. Pada label itu terdapat nama produknya yakni Peyek Mbak Lasmi Khas Solo serta nomor Paiyo yang dicantumkan pada lebel tersebut. Selain menjual peyek, Paiyo juga menjual bakso dan pangsit.

“Jadi biasa orang yang beli terus ketagihan, biasanya langsung hubungi untuk diantarkan, jadi biar 1 atau 2 kita tetap antarkan yang penting alamatnya jelas. Itupun kita antarkan gratis,” tuturnya.

Kendati demikian, Paiyo berharap sebagai pelaku UMKM agar lebih diperhatikan atau dibina agar ada peningkatan yang lebih bagus lagi dari sebelumnya. Baik itu dari segi penjualan maupun cara pengolahan produknya.

“Jadi kami berharap pemerintah setempat dapat membantu memasarkan produk usaha kami. Misalkan ada pertemuan di hotel, mungkin bisa di masukkan di situ, saya yakin omsetnya akan lebih bertambah,” pungkasnya.