MAKASSAR, KATABERITA.CO — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menggelar program masif untuk membenahi infrastruktur pendidikan sepanjang tahun 2025.

Sebanyak 243 sekolah ditargetkan untuk direhabilitasi, dengan fokus pada ribuan ruang kelas belajar, toilet, musala, dan fasilitas sanitasi yang memadai.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Najamuddin, menyebut bahwa sekitar 1.500 ruang kelas akan diperbaiki.
Baca Juga : Sulsel Perkuat Sinergi Lintas Sektor, Targetkan Pengentasan Kemiskinan
“Yang kita rencanakan direhab kurang lebih 1.500-an RKB, toilet, dan berbagai ruang lainnya. Untuk tahun ini difokuskan pada sekitar 200-an sekolah,” ungkapnya, Jumat (2/5/2025).
Tak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan mencapai lebih dari Rp200 miliar, bersumber dari Dana Alokasi Umum Spesifik Grant (DAU SG) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Biaya perbaikan satu ruang kelas ditaksir sekitar Rp250 juta, sedangkan pembangunan satu toilet mencapai Rp100 juta. Proyek ini tak hanya sekadar memperbaiki, tapi juga mengusung konsep modern.
Baca Juga : Gubernur Andi Sudirman Paparkan Strategi Antikorupsi Sulsel di Hadapan KPK
“Toilet tidak bisa asal-asalan lagi. Kita ingin dorong smart toilet seperti yang selalu disampaikan oleh Bapak Presiden,” kata Iqbal.
Lebih jauh, Pemprov Sulsel juga memperhatikan akses pendidikan di wilayah terpencil, terutama kepulauan. Dengan konsep kelas jauh dan sekolah rakyat, anak-anak di pulau yang hanya memiliki 6–7 siswa tetap bisa mengakses pendidikan formal. Rumah kayu hingga bungalow disulap menjadi ruang belajar, dan siswa tetap terdata di Dapodik melalui sekolah induk.
“Tidak mungkin semua kita bangun sekolah, tapi kita siapkan sistemnya,” jelas Iqbal.
Baca Juga : Disdik Sulsel Tegaskan SPMB 2025 Bebas KKN, Tak Ada Istilah ‘Orang Dalam’
Seluruh program ini ditargetkan rampung dalam tiga tahun.
“Arahan Pak Gubernur, program ini harus tuntas. Mudah-mudahan dalam tiga tahun semua selesai,” tegasnya. (Jie_e)