0%
logo header
Sabtu, 09 April 2022 17:05

Saluran Air Baku di Nipa-Nipa Tercemar Oli, PDAM Makassar Lapor Polisi

Saluran Air Baku di Nipa-Nipa Tercemar Oli, PDAM Makassar Lapor Polisi

Saluran air baku di sekitar Nipa-nipa Antang yang mengantar air dari Kabupaten Maros ke Kota Makassar tercemar limbah pelumas atau oli.

banner pdam

MAKASSAR, KATABERITA.CO – Saluran air baku di sekitar Nipa-nipa Antang yang mengantar air dari Kabupaten Maros ke Kota Makassar tercemar limbah pelumas atau oli, Sabtu (9/4) dini hari.

Kejadian ini mengakibatkan produksi air bersih di IPA 3 Antang setop produksi. Hal tersebut dikarenakan kadar timbal melebihi ambang maksimal yang dipersyaratkan Dinas Kesehatan (Dinkes).

Baca Juga : Atasi Krisis Air Bersih di Wilayah Utara Kota, PDAM Pasang Jaringan Pipa Baru Sepanjang 4,7 Kilometer

Sebagai langkah preventif, Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Makassar melalui Kepala Seksi IPA 3 Antang Amran dan Pengawas Saluran Hamzah melaporkan kejadian ini ke Polsek Moncongloe.

Pj Direktur Keuangan PDAM Makassar, Asdar Ali khawatir ada pihak yang sengaja melakukan sabotase dengan mencemarkan saluran air baku dengan oli karena sangat berbahaya.

“Makanya kami melapor ke polisi supaya bisa mengecek dan memeriksa penyebabnya, serta memberikan informasi kepada masyarakat sekitar sungai untuk tidak melakukan hal demikian,” kata Asdar Ali.

Baca Juga : Proyek MaKaPro, Kerja Sama PDAM Makassar dan Kawasaki Jepang Berhasil Turunkan Tingkat Kebocoran Air Hingga 9,53%

Atas kejadian tersebut, PDAM Makassar berjanji akan melakukan pengawasan yang lebih ketat di sepanjang alur sungai sampai bendungan.

“Kami tidak mau kejadian seperti ini kembali terjadi,” tegasnya.

Sementara personel Polsek Moncongloe langsung melakukan olah TKP di Jalan Inspeksi PDAM Ballapati, Desa Moncongloe Lappara, pasca menerima laporan tersebut.

Baca Juga : Jangan Lakukan Ini Jika Meteran Air PDAM Anda Tak Mau Disegel Petugas

Kapolsek Moncongloe, Mansyur mengaku masih melakukan penyelidikan terkait adanya pembuangan limbah oli bekas ke sungai sehingga tercemar yang disinyalir ada kesengajaan pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Kami sementara menyelidiki semua faktornya, jika memang ada ditemukan, maka kami akan memproses lebih lanjut,” tutur Mansyur.