MAKASSAR, KATABERITA.CO – Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto menerima audiensi dengan direksi Perseroda Sulawesi Selatan (Sulsel), di Kediaman Pribadi Wali Kota, Jalan Amirullah, Rabu (8/9).
Pertemuan itu membahas beberapa persoalan, salah satunya terkait Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata.
Proyek ini untuk menuntaskan masalah air bersih di empat wilayah. Diantaranya, Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar.
Baca Juga : PDAM Makassar Bantu Korban Kebakaran di Kelurahan Kaluku Bodoa
Danny mengaku sebelumnya tidak begitu setuju dengan proyek pembangunan SPAM Mamminasata. Terlebih Kota Makassar sudah memiliki Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) sendiri.
“Prinsipnya adalah selama harga air lebih murah dengan harga yang sekarang, silahkan. Jelasnya, lebih murah dengan harga sekarang, tapi kalau lebih mahal saya tidak mau ikut, karena saya mau lindungi masyarakat Makassar,” tegas Danny.
Dia tidak ingin, ada investasi baru yang justru malah menyulitkan masyarakat Kota Makassar. Sehingga persoalan-persoalan ini nantinya akan dibicarakan lebih lanjut.
Baca Juga : PDAM Kota Makassar umumkan kerusakan Impeller Pompa Suplesi yang ada di Moncongloe
“Kita tidak mau ada investasi baru, tapi justru masyarakat menerima harga air yang lebih tinggi,” papar dia.
Danny juga berencana akan mengunjungi Perseroda Sulsel bersama dengan jajaran direksi perusahaan daerah milik Pemkot Makassar.
“Nanti kita berkunjung, tentunya setelah resetting,” singkat dia.
Baca Juga : Masuk Musim Kemarau, Kota Makassar Diguyur Hujan Intensitas Sedang
Dirut Perseroda Sulsel, Yasir Mahmud mengatakan pertemuan ini membahas terkait beberapa bisnis yang sementara berjalan di perseroda.
Dia juga berharap ada unit bisnis yang bisa terjalin antara perseroda dengan Pemkot Makassar. Seperti kerjasama limbah B3 dengan 47 puskesmas di Kota Makassar.
“Kita juga bahas soal SPAM Regional Mamminasata, jadi kita tawari PDAM Kota Makassar air curah. Responnya juga pak wali sepanjang harganya masuk dan tidak memberatkan, silahkan jalan tapi kalau lebih mahal sebaiknya jangan,” ungkap dia.