MAKASSAR, KATABERITA.CO – Warga Makassar diminta waspada terhadap modus penipuan baru yang menyasar masyarakat dengan menggunakan nama pejabat publik.

Terbaru, nama Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, dicatut oleh pelaku yang mengaku ingin menyalurkan bantuan sosial.
Penipuan bermula saat pelaku menghubungi calon korban melalui aplikasi WhatsApp. Ia mengaku sebagai Wakil Wali Kota dan menawarkan bantuan dana untuk pembangunan masjid.
Baca Juga : 100 Hari Mulia: Fondasi Kota Baru Dimulai, Tujuh Program Unggulan Bergerak Serentak
Agar lebih meyakinkan, pelaku bahkan menghadirkan sosok lain yang mengaku sebagai sekretaris pribadi, lengkap dengan bukti transfer palsu senilai Rp25 juta.
Namun di balik skenario mulus itu, terselip niat jahat. Korban justru diminta mengirimkan uang ‘kembalian’ sebesar Rp5 juta, dengan dalih untuk kegiatan sosial di tempat lain. Belakangan terungkap, seluruh narasi itu adalah penipuan yang dirancang rapi.
Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menyatakan keprihatinannya atas pencatutan nama tersebut. Ia menegaskan bahwa tidak pernah sekalipun meminta dana pribadi melalui pesan langsung kepada masyarakat.
Baca Juga : Aliyah Mustika Saksikan Langsung Pelepasan Jenazah Komjen (Purn) Jusuf Manggabarani ke Jakarta
“Saya sangat menyayangkan tindakan seperti ini. Ini bukan hanya mencoreng nama baik, tapi juga berisiko menipu masyarakat yang tulus ingin membantu,” ujarnya, Rabu (7/5/2025).
Aliyah mengingatkan masyarakat agar tidak mudah percaya pada pesan yang mengatasnamakan pejabat, terutama jika berkaitan dengan permintaan transfer uang atau data pribadi.
Ia juga menekankan pentingnya verifikasi informasi dan melapor ke pihak berwenang jika menemukan hal mencurigakan.
Baca Juga : Aliyah Mustika Ilham Ajak Bangkit Bersama di Hari Kebangkitan Nasional ke-117
“Jangan langsung percaya. Konfirmasi dulu ke saluran resmi. Kalau ada yang janggal, segera lapor polisi,” katanya.
Pemerintah Kota Makassar hanya menyampaikan informasi program sosial melalui kanal resmi. Masyarakat diminta untuk tidak mengirim uang atau informasi sensitif kepada siapa pun yang menghubungi tanpa identitas jelas.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa niat baik masyarakat sering kali dimanfaatkan oleh pihak tak bertanggung jawab. Dengan kewaspadaan kolektif, Kota Makassar bisa lebih aman dari ancaman penipuan digital yang kian canggih. (Jie_e)