0%
logo header
Selasa, 08 Februari 2022 05:00

Disdik Bentuk Dokter Kelas Cegah Penularan Covid-19 di Sekolah

Disdik Bentuk Dokter Kelas Cegah Penularan Covid-19 di Sekolah

Dinas Pendidikan Makassar akan membentuk dokter kelas untuk mencegah penularan virus Covid-19 di sekolah. Dokter itu bertugas untuk memantau kondisi dan perkembangan peserta didik di masing-masing kelas. Satu kelas terdiri dari dua dokter.

MAKASSAR, KATABERITA.CO – Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar akan membentuk dokter kelas untuk mencegah penularan virus Covid-19 di sekolah.

Dokter itu bertugas untuk memantau kondisi dan perkembangan peserta didik di masing-masing kelas. Satu kelas terdiri dari dua dokter.

Kepala Disdik Makassar, Muhyiddin mengatakan dokter ini nanti menginformasikan kepada Satgas Covid-19 jika ada peserta didik yang mengalami gejala demam, batuk, atau sedang sakit.

Baca Juga : Aubade Penyandang Disabilitas Siap Pukau Masyarakat di Hari Jadi Kota Makassar ke-416

“Wali kelas akan menunjuk dokter kelas dua orang di tiap kelas,” kata Muhyiddin, Selasa (8/2).

Agar bisa terhubung dengan Satgas Covid-19 Makassar, dokter kelas ini akan diberikan nomor telepon seluler pengaduan atau link yang bisa diakses untuk menyampaikan laporannya.

Jika nanti ditemukan ada peserta didik yang mengalami gejala Covid-19, akan ditindaklanjuti dengan melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan melalui tes PCR.

Baca Juga : Pasca Kebakaran, Aktivitas Belajar Mengajar di SMPN 8 Makassar Kembali Aktif

Kata Muhyiddin, rencana tersebut masih dalam tahap persiapan. Setelah link pengaduan dirampungkan, pihaknya akan melakukan sosialisasi.

Sosialisasi itu dilakukan di sekolah-sekolah dengan melibatkan orang tua siswa.

“Jadi nanti akan ada pertemuan untuk penunjukan dokter kelas sekaligus menjelaskan tupoksi dari dokter kelas tersebut,” papar dia.

Baca Juga : Ribuan Murid TK di Makassar Ikut Karnaval Baju Adat IGTKI-PGRI

Upaya lain yang dilakukan untuk mencegah penyebaran virus di sekolah, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kesehatan secara massal kepada peserta didik.

“Untuk ini, kita masih tunggu kesiapan dari Dinas Kesehatan, nanti pemeriksaannya GeNose dibarengi PCR,” tutur Muhyiddin.