MAKASSAR, KATABERITA.CO – Dalam upaya memperkuat ekonomi dan keuangan di Sulawesi Selatan, Bank Indonesia Sulawesi Selatan menyelenggarakan rapat koordinasi bersama Pemda se-Sulawesi Selatan serta regulator di bidang ekonomi dan keuangan. Forum yang berlangsung di Ruang Baruga Phinisi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Selatan, Kamis (17 /10).

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai instansi terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), serta Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Ricky Satria, dibahas upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan sektor-sektor potensial. Tema utama yang diangkat kali ini adalah akselerasi sektor perikanan dan peternakan, yang dinilai memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi Sulawesi Selatan.
Baca Juga : LAZ Hadji Kalla Berbagi 10.000 Lebih Paket Sembako Idulfitri untuk Duafa di 4 Provinsi
Ricky Satria menyampaikan pentingnya hilirisasi dalam sektor perikanan untuk memaksimalkan potensi yang ada. Langkah-langkah yang disarankan meliputi pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan untuk pengelolaan cold storage, diversifikasi pasar, dan peningkatan sertifikasi produk ekspor perikanan.
Selain itu, digitalisasi bank melalui QRIS dan layanan mobile banking dianggap penting untuk mendukung pelaku UMKM dalam memperlancar transaksi keuangan mereka.
Tak hanya itu, Kementerian Keuangan melalui Kepala DJPb Sulawesi Selatan, Supendi, menyatakan siap mendukung pertumbuhan sektor perikanan dan peternakan melalui penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Menurutnya, Pemda perlu melakukan pemetaan potensi daerah secara komprehensif untuk memaksimalkan peluang tersebut.
Baca Juga : Disaksikan Menag RI, Hercules Serahkan Bantuan ke Ponpes As’adiyah Wajo
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, turut menekankan pentingnya peningkatan produktivitas sektor perikanan dan peternakan melalui klasterisasi, serta menghapus praktik rentenir lewat program PHINISI. Sementara itu, Kepala LPS III, Fuad Zaen, menekankan pentingnya penguatan literasi keuangan untuk mendorong masyarakat menabung di bank, sehingga dana simpanan dapat menjadi sumber pembiayaan ekonomi.
Rapat koordinasi ini menjadi tonggak penting bagi upaya sinergi antar lembaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Sulawesi Selatan. Rekomendasi yang dihasilkan akan terus dipantau dan dievaluasi dalam rapat-rapat berikutnya guna memastikan implementasi yang efektif. (*/IRA)