MAKASSAR. KATABERITA.CO – Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin menegaskan pentingnya peran Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dalam mendukung pembangunan berbasis riset dan inovasi.

Ia pun meminta agar BRIDA tidak hanya menjadi lembaga formalitas, melainkan aktif menjembatani kerja sama lintas sektor antara OPD, akademisi, industri, dan masyarakat.
Penegasan itu disampaikan Wali Kota Munafri saat membahas Roadmap Inovasi Riset BRIDA di Balai Kota Makassar, Jumat (11/4).
Baca Juga : Tak Hanya Flexing, Munafri Juga Ingatkan ASN Bijak Tanggapi Kritik Publik di Sosial Media
Dalam pertemuan tersebut, Appi sapaan akrab Munafri Arifuddin menekankan pentingnya keterlibatan BRIDA dalam penyelesaian dan penguatan Makassar SuperApps, aplikasi yang disebut sebagai salah satu pembeda utama Kota Makassar dengan daerah lain.
Makassar SuperApps merupakan salah satu dari tujuh jalan pengabdian Mulia, pasangan Wali Kota Munafri Arifuddin dan Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham.
“SuperApps harus benar-benar jadi solusi digitalisasi pelayanan publik. Jangan hanya keren di tampilan, tapi kosong isinya. BRIDA harus jadi bagian penting dalam memastikan ini,” tuturnya.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Tekankan Sekolah Jadi Ruang Aman, Nyaman, dan Pembentuk Karakter
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya hasil riset yang konkret dan berdampak langsung pada perbaikan layanan publik.
“BRIDA harus hadir dalam setiap kebijakan strategis. Risetnya harus mendalam, aplikatif, dan bisa menjadi dasar pengambilan keputusan. Tidak boleh hanya sekadar ide,” kata Appi.
Ia mencontohkan penyederhanaan birokrasi jalur distribusi pupuk yang semula harus melalui 157 aturan, kini cukup empat.
Baca Juga : Gerbong Mutasi Sekretaris-Camat Segera Bergulir, Munafri Tegaskan Tak Ada Transaksi Jabatan
“Itu inovasi luar biasa. Ini yang saya maksud dengan efektivitas dan efisiensi pelayanan publik,” tambahnya.
Appi juga menyebut BRIDA memiliki peran strategis dalam mengawal hilirisasi hasil riset agar tidak berhenti di atas kertas.
Ia ingin semua kebijakan yang lahir dari OPD dapat difasilitasi melalui riset dan kajian BRIDA, termasuk berbagai isu strategis seperti stunting, birokrasi lambat, hingga kepuasan masyarakat.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Arifuddin Lantik Sembilan Pejabat Eselon II
“Saat angka stunting masih tinggi, kita butuh kajian mendalam. Di sinilah BRIDA dan Balitbangda mesti jadi ‘laboratorium kebijakan’, bukan sekadar pengumpul data,” tegasnya.
Ia juga menyinggung masalah parkir liar di Kota Makassar yang kian meresahkan.
Menurutnya, jumlah juru parkir tak terdaftar kini jauh melebihi yang resmi.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Arifuddin Lantik Sembilan Pejabat Eselon II
Hal ini dinilai rawan pungutan liar dan bisa menimbulkan masalah hukum.
“Saya minta BRIDA juga mencari solusi kreatif untuk mengatasi ini. Kita butuh pendekatan berbasis data dan teknologi,” ujarnya.
Di sektor perdagangan, Appi mendorong lahirnya inovasi kolaboratif antara pelaku UMKM dan industri.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Arifuddin Lantik Sembilan Pejabat Eselon II
Ia mengusulkan BRIDA menjadi inisiator dialog bersama koperasi, agar inovasi yang dihasilkan benar-benar fungsional dan dapat diterapkan tanpa melanggar regulasi.
“Inovasi harus diuji, diperbaiki, dan difinalisasi. Jangan langsung diadopsi tanpa kajian,” jelas Ketua IKA FH Unhas ini. (Jie_e)