MAKASSAR, KATABERITA.CO – Kemenangan kotak kosong pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 lalu memiliki cerita tersendiri bagi Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto.
Terlebih kala itu, pasangan Danny Pomanto dan Indira Mulyasari (DIAMI) didiskualifikasi dan gagal mencalonkan diri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT-TUN) memerintahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar mencoret pasangan ‘DIAMI’ karena dianggap cacat prosedural.
Keputusan KPU Makassar mendiskualifikasi ‘DIAMI’ membuat pasangan Munafri Arifuddin dan dr Rachmatika Dewi (Appi-Cicu) bertarung dengan kotak kosong.
Namun berdasarkan hasil rekapan KPU Makassar, kotak kosong justru menang atas pasangan Appi-Cicu meski diusung sepuluh partai politik. Termasuk partai besar, seperti Golkar, NasDem, PPP, hingga PDIP.
Perjalanan kemenangan kotak kosong hingga kembali dia memimpin Kota Makassar diceritakan Danny Pomanto saat menerima kunjungan Anggota KPU RI, Viryan Azis, di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, Sabtu (11/9).
“Kepercayaan masyarakat ke kita, kuatnya demokrasi dan cerdasnya masyarakat akhirnya bisa menilai yang layak diberi dukungan dan memimpin mereka. Saya anak lorong, lahir di Makassar. Karakter orang Makassar itu kuat persatuaannya, dan saya senang menjadi bagian mereka,” kata Danny.
Tidak hanya bicara politik, Danny-Viryan juga berbagi pengalaman terkait pandemi Covid-19. Apalagi keduanya sama-sama penyintas dan pernah terpapar virus dari Wuhan tersebut.
“Kami ini sama-sama alumni Covid-19, dan banyak pengalaman yang bisa kita share,” ujar dia.
Baca Juga : Temui Tokoh Masyarakat Sero, Danny Pomanto Paparkan Potensi Gowa
Anggota KPU RI, Viryan Azis mengaku cukup senang bisa bertandang ke Kota Makassar. Selain bisa berbincang hangat, dia juga bisa menikmati lezatnya kuliner khas kota daeng tersebut.
“Kalau soal kulineran, Makassar salah satu kota favorit saya. Banyak kulinernya yang bisa menambah imun dan bagus dikonsumsi di masa pandemi Covid-19,” beber Viryan.