MAKASSAR, KATABERITA.CO — Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin tengah merancang terobosan strategis untuk meningkatkan konektivitas wilayah pesisir dan kepulauan.
Salah satu langkah konkret yang segera diwujudkan adalah pengadaan dua kapal penyeberangan harian yang melayani jalur tetap antar Pulau Kodingareng, Barang Lompo, dan Barang Caddi.
Rencana ini diungkapkan Munafri dalam kunjungan dan silaturahmi bersama masyarakat wilayah Kepulauan Sangkarrang, Rabu (30/4/2025).
Baca Juga : BKPRMI dan Pemkot Makassar Dorong Perda Literasi Al-Qur’an dan Kesejahteraan Guru Mengaji
Ia menyebut, program kapal penyeberangan masuk dalam pembahasan perubahan anggaran tahun 2025.
“Insyaallah, ini sudah masuk tahap pembicaraan. Di perubahan 2025 kita siapkan dua kapal yang akan melayani jalur antar pulau di wilayah Kota Makassar,” ungkapnya.
Fungsi utama kapal ini diarahkan untuk distribusi logistik, bahan makanan, serta keperluan pokok warga pulau yang selama ini mengalami keterbatasan akses transportasi.
Baca Juga : 2.000 Sambungan Air Bersih Gratis Makassar Segera Diluncurkan
Munafri menekankan bahwa kapal ini tidak dirancang untuk menuju daratan utama Makassar, tetapi akan beroperasi secara sirkuler antar pulau setiap hari.
“Setiap pagi kapal mulai dari Kodingareng, ke Barang Caddi, terus berputar, sehingga kebutuhan logistik warga bisa terpenuhi dengan lancar,” jelasnya.
Tak hanya logistik, layanan kapal juga akan menyediakan rute penumpang yang menjangkau wilayah Langkai dan Lumu-lumu. Pemkot berharap layanan ini mampu memperlancar mobilitas penduduk antar pulau, membuka akses usaha, serta mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis maritim.
Baca Juga : 100 Hari Mulia: Fondasi Kota Baru Dimulai, Tujuh Program Unggulan Bergerak Serentak
“Kita ingin warga punya kesempatan lebih besar untuk bergerak, beraktivitas, dan merasakan kehadiran negara di wilayah-wilayah yang selama ini kurang terjangkau,” ujar Munafri.
Kebijakan ini menjadi bagian dari visi Pemkot Makassar untuk menciptakan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. Dengan menghadirkan moda transportasi laut yang rutin dan terjangkau, Munafri menegaskan bahwa kepulauan bukan lagi wilayah pinggiran, melainkan pusat pertumbuhan baru yang siap diberdayakan. (Jie_e)
