MAKASSAR, KATABERITA.CO – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Makassar, Nursaidah Sirajuddin mengatakan vaksin booster jenis moderna dan pfizer di pusat layanan kesehatan belum tersedia.
Padahal banyak masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi tapi tidak tersedia. Apalagi, vaksin dosis ketiga ini menjadi syarat mudik lebaran tahun ini.
“Kendala tiga hari ini vaksin booster pfizer dan moderna kosong. Jadi sudah sejak Senin kemarin 4 April,” kata Nursaidah Sirajuddin, Rabu (6/4).
Baca Juga : Makassar Raih Penghargaan Pentaloka Nasional ADINKES 2024, Implementasi Kawasan Tanpa Rokok
Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinkes Sulawesi Selatan terkait dengan kondisi tersebut. Ida-sapaannya meminta agar stok vaksin juga dialokasikan untuk Makassar.
“Sekarang kita masih menunggu jatah, menurut informasi dari P2P kemarin seharusnya adami, tapi kita tunggu hari ini,” ucapnya.
Ida menyebutkan permintaan vaksinasi booster meningkat usai adanya pemberlakukan syarat penerbangan oleh pemerintah.
Bagi masyarakat yang hanya vaksinasi dosis pertama diwajibkan melampirkan hasil PCR.
Sedangkn masyarakata yang hanya melakukan vaksinasi dosis kedua harus ada bukti negatif tes antigen.
Sementara bagi yang sudah melakukan vaksinasi booster tidak lagi dipersyaratkan memberi bukti hasil tes covid negatif.
Baca Juga : Makassar Dapat Penghargaan Kota Sehat Asia Tenggara, Wujud Komitmen Danny Pomanto Terhadap Kesehatan
Dia menjelaskan vaksinasi booster juga tidak serta merta dilakukan jika ada masyarkat yang mendaftar. Syaratnya harus mencukupi paling tidak enam orang, 10 atau 14 orang.
Vaksin menggunakan kemasan multidose, jika diencerkan bisa digunakan untuk enam dosis.
Ditambah lagi, jangka waktu penggunaan vaksin setelah diencerkan terbatas hanya sampai 6 jam.
Baca Juga : Dinkes Buka Pemeriksaan Kesehatan Gratis di F8 Makassar
“Kalau satu atau dua orang yang datang, puskesmas tidak akan buka karena tidak mencukupi kuota,” jelasnya.
Paling efektif memang jika vaksinasi secara massal, karena ada banyak sasaran.
“Biasa ada masyarkat datang ke puskesmas, tidak divaksin, bukan karena tidak dilayani karena memang tidak cukup pendaftarnya,” tutupnya.