JAKARTA, KATABERITA.CO – Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahap pertama untuk formasi guru.

Pemerintah pusat telah menyiapkan kuota 1.002.616 guru honorer untuk diangkat menjadi ASN PPPK. Hanya saja, pemerintah daerah cuma mengajukan 506.252 formasi.

Namun dari total formasi yang sudah diajukan pemerintah daerah, hanya ada 332.665 pelamar. Dari jumlah tersebut, peserta yang dinyatakan lulus seleksi sebanyak 173.329 peserta.
Baca Juga : Danny Pomanto Prioritaskan Guru Hingga Tenaga Kesehatan Jadi PPPK
Hasil seleksi tersebut diumumkan melalui kanal YouTube Kemendikbud RI, Jumat (8/10).
Pelamar yang sudah mengikuti ujian bisa melihat hasilnya di https://gurupppk.kemdikbud.go.id/
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Makarim mengatakan rekrutmen tenaga guru honorer menjadi ASN PPPK merupakan upaya pemerintah pusat mengangkat derajat para guru.
Baca Juga : Lantik ASN PPPK 2023, Danny Pomanto: Bekerja Profesional, Taat, dan Disiplin!
“Seleksi ini untuk memperjelas status kepegawaian mereka sebagai guru ASN PPPK. Sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan para guru,” ujar Nadiem.
Kata Nadiem, guru merupakan profesi yang sangat mulia. Sehingga sudah menjadi tugas utama pemerintah untuk mementingkan kesejahteraan para guru.
Sebab dia tak menampik, masih banyak ditemui situasi di mana tenaga pengajar hanya mendapat upah Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per bulan.
Baca Juga : Danny Pomanto Dorong Tenaga Laskar Pelangi Masuk PPPK
“Jadi ini PR besar pemerintah pusat dan daerah untuk bisa memberikan keadilan kepada guru-guru honorer ini,” ucap dia.
Karena itu, lanjut Nadiem, program pengangkatan 1 juta guru PPPK ini membuka kesempatan kepada guru honorer untuk menunjukkan kualitas diri agar bisa mendapatkan gaji setara dengan ASN.
“Status ini juga penting, karena dengan menjadi ASN PPPK mereka bisa mengikuti lebih banyak program peningkatan kompetensi,” ungkap Nadiem.